Konsep Dasar Berinvestasi

Konsep Investasi

Konsep menyisihkan sejumlah uang untuk disimpan demi memenuhi suatu kebutuhan atau keperluan mendadak tentu sudah tidak asing lagi. Dulu, orang kerap menabung di celengan, di bawah bantal, ataupun di lemari, hingga kini hampir semua orang sudah menabung di bank. Tapi, sadarkah Anda, bunga yang kita dapatkan dengan menabung di bank tidak berbanding lurus dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya, sehingga jika dibandingkan dengan kenaikan harga barang dan jasa, uang yang kita tabung di bank sebenarnya justru mengalami penurunan nilai

Sedangkan, investasi dapat diartikan sebagai sebuah upaya, baik dalam bentuk materi, tenaga, atau waktu, yang dilakukan pada saat ini, untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Berbicara mengenai investasi dalam bentuk materi, nilai yang kita investasikan seiring dengan berjalannya waktu akan bertumbuh melebihi modal awalnya jika dilakukan secara bijak. Sehingga, investasi berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan tabungan konvensional

Itulah yang membedakan investasi dari tabungan. Walaupun menabung secara konvensional tetap diperlukan untuk keperluan yang sifatnya mendadak, namun dengan hanya menabung saja uang kita tidak akan bertumbuh melebihi inflasi serta kenaikan harga barang dan jasa

Mengapa Investasi Penting ?

Orang kaya sekalipun masih butuh berinvestasi untuk melindungi asetnya dari penurunan nilai akibat inflasi. Tentunya, kepentingan untuk berinvestasi akan semakin tinggi bagi mereka yang hidupnya bergantung pada gaji bulanan

Untuk memahami pentingnya berinvestasi dengan lebih dalam, bayangkan Anda sedang merencanakan sebuah acara besar, seperti konser musik. Begitu banyak persiapan yang harus Anda lakukan dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Dengan perencanaan yang baik, Anda dapat “menyicil” kebutuhan yang diperlukan sedini mungkin agar konser itu dapat berjalan dengan lancar

Sama halnya dengan kehidupan, berbagai peristiwa penting akan datang menghampiri, seperti masuk kuliah, menikah, memiliki keluarga, hingga pensiun. Belum lagi kebutuhan-kebutuhan tambahan lainnya seperti berlibur, membeli mobil atau rumah baru. Tanpa perencanaan finansial yang baik, sulit untuk memenuhi setiap kebutuhan itu jika hanya mengandalkan tabungan dan gaji bulanan. Apalagi, jika Anda hanya bergantung pada hal-hal berikut:

  • Bonus akhir tahun (Jumlahnya tidak dapat ditentukan tergantung kondisi perusahaan ditempat anda bekerja)
  • Kenaikan gaji (Jumlahnya tidak dapat ditentukan tergantung kondisi perusahaan ditempat anda bekerja)
  • Hasil bunga bank (nilainya akan tergerus oleh inflasi)
  • Pinjaman bank (bunganya tinggi)

Singkatnya, dengan berinvestasi, kita dapat mulai mempersiapkan kebutuhan di masa depan dengan memanfaatkan dana yang kita miliki saat ini. Apapun tujuan jangka pendek Anda, seperti ingin membeli gadget terbaru atau berlibur bersama keluarga, maupun jangka menengah dan panjang seperti membuka restoran, menyiapkan uang muka untuk rumah idaman, atau menyiapkan dana pensiun, Anda dapat mulai memenuhinya dari sekarang

Melalui ilustrasi di atas, dapat dilihat bahwa investasi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun panjang kita. Bahkan jika dilakukan sejak dini, hanya dengan mengalokasikan sebagian kecil dari gaji bulanan kita, berinvestasi akan terasa ringan karena kita tidak perlu mengubah gaya hidup secara drastis

Setelah memahami hal tersebut, pertanyaannya berikutnya yang mungkin menghampiri Anda adalah: jenis investasi apa yang terbaik? Saat ini, sudah terdapat banyak ragam investasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, jangka waktu, serta profil risiko Anda. Mulai dari emas, surat utang, saham, hingga Reksa Dana, semuanya berpeluang menjadi pilihan investasi terbaik

Investasi Ibarat Seperti Sebuah Kendaraan

Jika Anda ingin mewujudkan impian Anda dengan lebih mudah, peran investasi sangat penting. Ibaratkan tujuan Anda sebagai sebuah tempat. Untuk mencapainya, Anda tentu membutuhkan kendaraan. Dalam hal ini, investasi adalah kendaraan Anda

Anda dapat memilih untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau naik pesawat terbang, tergantung dari kenyamanan Anda. Setiap kendaraan akan mengantarkan Anda ke tempat tujuan Anda dengan cara berbeda, dengan waktu tempuh yang berbeda. Begitu pula dengan investasi, setelah Anda menetapkan tujuan dan menyadari pentingnya berinvestasi, Anda dapat mulai menentukan jenis investasi yang paling tepat dan sesuai dengan profil risiko serta karakter investasi Anda

 

Dalam memilih investasi, tentunya kita harus selalu mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang kita dapat dan bisa membandingkan dari berbagai instrumen investasi, manakah yang paling layak menurut kita

Tiga konsep dasar investasi yang bisa menjadi acuan dalam rencana investasi apa nantinya

Keuntungan Investasi

Ini merupakan pendapatan dari apa yang kita investasikan pada salah satu instrument investasi, misal jika kita menginvestasikan dana untuk membeli rumah, maka tentunya kita akan mendapatkan keuntungan dari pendapatan sewa dan pendapatan keuntungan jika rumah tersebut kita jual kembali

Resiko Investasi

Resiko ini tentunya adalah hal negatif yang mungkin saja bisa terjadi saat kita melakukan investasi, yang mana tingkat pengembalian yang diharapkan mungkin saja tidak tercapai dalam waktu yang telah kita tentukan. Walaupun pada dasarnya kita tidak mungkin bisa menghilangkan semua resiko yang terjadi, akan tetapi kita bisa meminimalkan resiko jika kita melakukan persiapan / strategi yang bagus dalam melakukan investasi

Struktur Portofolio

Kita pernah mendengar kalimat dalam bahasa inggris yaitu "Dont put your eggs in one basket". Maksud dari kalimat tersebut adalah kita sebaiknya jangan menaruh dana investasi yang kita miliki kedalam satu investasi saja, tetapi mencoba investasi yang lain ada kalanya juga memberikan keuntungan yang lebih baik. Jika kita menaruh investasi dalam satu tempat atau satu instrumen investasi saja, yang kita takutkan adalah jika terjadi kerugian, kita akan mengalami kerugian besar. Kita semua pasti tahu, tiap jenis instrumen investasi pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Kita bisa mengurangi resiko-resiko tersebut dengan menambahkan aset lain yang berperilaku berbeda kedalam instrumen investasi yang kita miliki dalam portofolio. Hal ini juga bisa disebut diversifikasi portofolio

Risiko, sebuah kata yang sering kita dengar sekaligus sesuatu yang selalu kita coba untuk hindari. Padahal dalam setiap tahap kehidupan, kita akan dihadapkan pada berbagai macam risiko seperti risiko pekerjaan, risiko bisnis, hingga risiko kesehatan. Walaupun begitu, risiko tersebut tidak kemudian membuat kita berhenti menikmati hidup bukan? Bahkan, terkadang beberapa orang berani untuk mengambil risiko yang cukup besar, seperti menggunakan sisa tabungan untuk memulai usaha dari nol, tak lain agar dapat menikmati hidup yang lebih berarti. Pada umumnya, orang yang berhasil adalah mereka yang pernah mengambil keputusan berisiko

Investasi juga tidak luput dari risiko. Namun perlu Anda sadari, risiko sangat erat hubungannya dengan manfaat atau keuntungan, seperti dua sisi keping logam. Ya, di balik risiko berinvestasi, terdapat potensi keuntungan yang dapat kita nikmati di masa mendatang. Semakin besar risikonya, semakin besar potensi manfaat atau keuntungan yang dapat dihasilkan. Sebaliknya, risiko yang rendah cenderung memiliki potensi keuntungan yang rendah pula. Walaupun risiko tidak dapat kita hindari, namun kita dapat meminimalkannya dengan perencanaan dan pemahaman yang memadai

Jika Anda sudah memahami bahwa risiko dan keuntungan selalu berjalan beriringan, jangan takut untuk mulai berinvestasi. Anda dapat memilih instrumen investasi yang dapat disesuaikan dengan tingkat penerimaan risiko Anda

 

Apa yang dimaksud dengan 'Reksa Dana'

Yang dimaksud dengan Reksa Dana adalah menurut Bab I Undang-Undang Nomor : 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Apa yang mempengaruhi investasi pada Reksa Dana
Yang mempengaruhi investasi pada Reksadana :
1. Kondisi non sistematis - Adalah risiko yang dapat didiversifikasi seperti fluktuasi harga efek yang diakibatkan faktor internal emiten/perusahaan terkait.
2. Kondisi sistematis - Adalah kondisi yang tidak dapat didiversifikasi seperti keadaaan politik dan ekonomi yang berubah dapat mempengaruhi kinerja perusahaan termasuk perusahaan yang tercatat di Bursa Efek dan secara langsung dapat mempengaruhi portofolio reksadana.

Bagaimana strategi untuk memetik keuntungan dengan berinvestasi pada Reksa Dana

Memulai investasi Reksa Dana sangatlah mudah, semudah membalikkan telapak tangan Anda. Pilihlah jenis Reksa Dana yang sesuai dengan kebutuhan dan transfer dana tersebut ke rekening Reksa Dana yang dipilih setelah melengkapi data-data yang diperlukan.Langkah pertama yang diperlukan adalah mengetahui latar belakang kebutuhan investasi Anda, seperti untuk tujuan apa dana tersebut kelak akan digunakan, dan berapa besar risiko yang anda toleransikan. Jika tujuan dan jangka waktu sangatlah penting dalam memilih jenis investasi reksa dana, Anda seharusnya tidak membuat keputusan tanpa memperhitungkan risiko yang dihadapi. Fluktuasi harga adalah hal yang wajar dalam Pasar Modal dan bila Anda kurang nyaman dengan hal tersebut, kami sarankan untuk memikirkan reksa dana yang lebih konservatif.Langkah berikutnya yang diperlukan adalah mengidentifikasikan jenis investasi reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan investasi Anda.Langkah terakhir yang perlu diambil adalah memilih produk reksa dana yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan Anda. Informasi mengenai kebijaksanaan investasi masing-masing Reksa Dana berbeda dan dijelaskan dalam prospektus.

Apa perbedaan Reksa Dana yang berisiko rendah, menengah dan tinggi

Reksa dana berisiko relatif tinggi adalah Reksa Dana Jenis Saham dimana dana nasabah mayoritas diinvestasikan dalam bentuk saham indikatornya menggunakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sehingga bersifat fluktuatif.
Reksa dana berisiko menengah adalah Reksa Dana Jenis Campuran dimana dana nasabah dinvestasikan dalam bentuk Saham dan Obligasi
Reksa dana berisiko rendah adalah Reksa Dana Jenis Pendapatan Tetap dimana dana nasabah diinvestasikan pada efek hutang.

Indikator perkembangan investasi Reksa Dana adalah ‘NAB’. Apa itu NAB

Perkembangan investasi indikatornya menggunakan Nilai Aktiva Bersih (NAB). Untuk reksadana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK), pemilik unit penyertaan dapat memperjualbelikan Unit Penyertaannya kepada Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian setiap saat dengan dasar NAB atau nilai pasar pada hari yang bersangkutan. Selain itu, Bank Kustodian juga menghitung dan menerbitkan informasi tentang NAB secara harian, membuat laporan keuangan per semester dan laporan rekening kepemilikan secara bulanan bila terjadi mutasi.

Dalam jangka waktu berapa lama hasil investasi Reksa Dana dapat direalisasikan

Jangka waktu yang pencairan unit penyertaan reksa dana bergantung pada masing-masing jenis reksa dana, contoh untuk jenis pasar uang dapat dicairkan setiap saat. Perhatikan persyaratan dan fee pencairan yang dibebankan pada masing-masing prospektus reksa dana.

Bagaimana cara membeli/menjual Unit Penyertaan Reksa Dana

Calon nasabah/nasabah cukup mengisi formulir pembelian/pencairan Reksa Dana dan menyerahkan dokumen seperti yang disyaratkan dalam masing-masing prospectus. Untuk pembelian, dana disetorkan/ditransfer ke rekening Reksa Dana yang dibeli.

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Sales/Customer Service kami di kantor-kantor cabang terdekat